Batam, NetKepri – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad membuka kegiatan Forum Koordinasi Daerah Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepulauan Riau yang ditaja BKKBN Perwakilan Provinsi Kepri bertempat di Aston Hotel & Residence Pelita Kota Batam, Rabu (3/4).
Pembukaan Forum Koodinasi Daerah yang mengambil tema “Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan SDM Menuju Indonesia Emas 2045” ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto dan disaksikan langsung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad serta Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina.
Kegiatan Forum Koordinasi Daerah juga diisi dengan penandatanganan target kinerja organisasi perangkat daerah dan juga pendandatanganan program kerja sama BKKBN Perwakilan Provinsi Kepri dengan mitra kerja, dan juga penyerahan secara simbolis insentif untuk tim pendamping keluarga kepada 3.345 orang petugas se-Kepri.
Gubernur Ansar dalam pengarahannya mengatakan, kegiatan ini menjadi sangat strategis sebagai upaya penguatan dan pemantapan komitmen dalam melaksanakan program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting di Kepri. Apalagi kegiatan ini juga menjadi penanda bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersama – sama melaksanakan komitmen kerja ini.
Terkait bonus demografi, tambah Gubernur Ansar, merupakan peluang untuk mencapai kemakmuran dan kemajuan. Tapi ini akan bisa menjadi bumerang, bila tidak dikelola dengan baik. Dan salah satu kunci memanfaatkan bonus demografi yang baik, mesti bisa menurukan angka stunting. Berdasar data SGGI Tahun 2022 prevelensi stunting di Kepri masih diangka 15,4 persen.
“Mesti mengalami penurunan dibanding tahun 2021, tapi masih jauh dari target nasional yang ada diangka 14 persen, ” jelasnya.
Provinsi Kepri sendiri tahun 2024 ini menargetkan prevelensi stunting bisa dikisaran angka 10,21 persen.
“Karenanya, kepada semua pemangku kepentingan di Kepri, baik pemerintah provinsi, kabupaten/kota, perangkat desa, swasta dan seluruh lapisan masyarakat, bersingeri bersama, dalam rangka mewujudkan percepatan penurunan stunting di Kepulauan Riau” ajaknya.
Adapun Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto mengakui kalau kegiatan Forum Koordinasi Daerah yang memfokuskan pada Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperkuat sistem informasi keluarga yang terintegritas, sebagai sandaran pembangunan, guna mewujudkan keluarga yang berkualitas.
“Kita juga berharap dari kegiatan ini juga akan menghasilkan rumusan kerja dan juga rumusan aksi prioritas pencapaian sasaran Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kepri” harapnya.
Ini termasuk implementasi dan pemanfaatan hasil data pemutahiran data keluarga tahun 2022, sebagai basis data dan strategi pencapaian sasaran kinerja penurunan stunting di Kepri.
“Apalagi percepatan penurunan stunting pada balita adalah program prioritas pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020 – 2024. Yang mana, target nasional pada tahun 2024 ini, prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen” ujarnya.
Sedang Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri Rohina menjelaskan kalau kegiatan yang dilaksanakan hari ini, adalah satu rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan berturut – turut selama tiga hari. Diawali dari hari kemarin pada tanggal 2 April, yang mengangkat kegiatan Evaluasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Selanjutnya pada hari ini tanggal 3 April dilakukan pembukaan Forum Koorodinasi Daerah tentang Program Bangga Kencana dan Penurunan Percepatan Stunting, dan esok harinya pada hari Kamis tanggal 4 April, dilakukan kegiatan Penguatan Komitmen dan Akslerasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
“Diharapkan dari kegiatan yang kita laksanakan selama tiga hari ini, akan dihasilkan komitmen untuk peningkatan sinergitas dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dan mitra kerjanya, dalam mewujudkan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kepulauan Riau, berjalan sesuai harapan,” tutupnya