Tanjungpinang, NetKepri – Data Badan Pusat Statistik mencatat Pada Maret 2022, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran perkapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Kepulauan Riau mencapai151,68 ribu orang (6,24 persen).
Bertambah sebanyak 13,9 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2021 yang sebesar 137,75 ribu orang (5,75 persen).
Dalam hal tersebut diatas, Ketua Kadin Provinsi Kepulauan Riau, Alfan Suhairi mengatakan dari segi Pembangunan infrastruktur di Provinsi Kepri sangat luar biasa tetapi dari pandangan ada ketimpangan.
“Pembangunan-pembangunan fisik juga tidak memberi manfaat langsung kepada rakyat, stimulusnya terlalu lambat, jadi cuma wilayah pembangunan saja yang tersentuh, itupun pekerja musiman, seperti pengerjaan jalan dan segala macam,”ujarnya Kepada Media ini, Kamis (04/08).
Alfan meminta kepada Pemerintah Daerah untuk lebih menyentuh kepentingan masyarakat terutama pembangunan pemberdayaan ekonomi masyarakat seperti Nelayan, Buruh Tani dan lain sebagainya.
“Terutama memberikan semacam stimulus bantuan kepada nelayan mulai dari pengadaan kapal, alat tangkap, termasuk juga penampungan pemasaran,”katanya
Dikatakannya, Provinsi Kepri dengan 96 persen lautan, maka masyarakat tergantung pada kehidupan nelayan dan oleh sebab itu sektor maritim mesti di garap secara maksimal.
“Sektor maritim sampai hari ini belum tergarap secara maksimal, hanya sedikit sekali kalau dilihat dari presentasi APBD tentang masyarakat Nelayan atau maritim kelautan tidak memadai,”terangnya
(Rud)