Tanjungpinang, NetKepri – Dengan luas Lautan 96 Persen, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin berharap kepada Pemprov Kepri agar bisa mengembangkan Program Budidaya.
“Jadi ini memang Budidaya mesti dikembangkan, kenapa mesti dikembangkan karena tidak semua nelayan bisa turun ke laut,” katanya Senin (16/05).
Beberapa alasan disebutkan Wahyu, salah satunya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mahal karena subsidi yang tidak jelas dengan Kuota Solar subsidi.
“Ini saya mau telusuri ini terkait dengan kuota Solar karena saya dapat Informasi di Tambelan satu bulan hanya 2 ton, itu 2 ton buat 3 hari habis, terus sisa waktunya nelayan tidak bisa melaut lagi,” ujarnya.
Maka dari permasalahan Kuota BBM Nelayan tersebut, dirinya ingin menelusuri letak kesalahannya kenapa tidak sampai ke Nelayan.
“Ini salahnya dimana apakah salah dalam pendataan atau pendataan sudah benar tetapi ada oknum tertentu,” kesalnya.
Jadi untuk keberlangsungan hidup mereka dari permasalahan diatas, disarankan Wahyu agar Program Budidaya mesti dikembangkan.
“Budidaya Perikanan bagus, kemudian rumput laut, itu diluar Kepri rumput laut harganya Rp 30 ribu perkilo sedangkan di Kepri pernah di buat Rp 12 ribu perkilo itu selisihnya jauh sekali,” jelasnya.
Wahyu bersama Komisi II dan Dinas Kelautan Perikanan nantinya akan mengarah ke Program Budidaya dengan potensi rumput yang cukup besar.
“Potensi yang ini sangat baik sekali ya, dari potensi ini kita undang perusahaan atau investor bahwa di Kepri ini cocok dengan Budidaya terkait dengan rumput laut, berapa mereka minta target nanti kita siapkan, makanya saya bertahap bersama teman-teman komisi II ini mau ke arah sana,”tuturnya.(Rud).