Tanjungpinang, Netkepri – Keterbukaan Informasi serta era digitalisasi dengan canggihnya Teknologi pada saat ini, Milenial memliki peran penting dalam melakukan perubahan yang lebih baik kedepan.
Mendekati perhaletan Pemilu serentak 2024 mendatang, berbagai stigma masyarakat timbul kepada calon pemimpin yang akan duduk sebagai pemangku kebijakan pada 5 Tahun.
Salah satu stigma yang timbul adalah para calon yang turun gunung mendekati masyarakat hanya ada maunya. Kemudian alangkah lebih sedihnya ketika mereka sudah duduk dan terpilih di kursi empuk seakan lupa dengan janji manis serta tidak turun ketempat pada saat kampanye dulu.
Dalam melihat hal ini, Wakil Ketua Bidang Eksekutif Partai Nasdem Provinsi Kepulauan Riau, Iwan Kusmawan mengatakan masyarakat harus lebih teliti dalam memilih calon dengan milihat latar belakang dari calon tersebut.
“Masyarakat bisa melihat kesehariannya, caleg ini seperti apa latar belakangnya, treck record, apa dia politisi sejati, kalangan pengusaha atau akademisi,” ujarnya saat diwawancarai Media ini, Sabtu (30/10).
Dikatakannya, dengan keterbukaan informasi di era digitalisasi saat ini masyarakat bisa mencari siapa sosok serta kapasitas dan arah kedepannya mau dibawa kemana.
“Saya rasa masyarakat bisa mencari informasi kemana-mana dan terlalu dini kalau kita melihat caleg-caleg sudah menyatakan dia baik atau bukan, karena penjaringan Partai Politik jauh-jauh hari sudah dilakukan,” Katanya
Lanjut Iwan, Partai Nasdem dengan semangat restorasi perubahan adalah mengubah dari yang sudah baik menjadi lebih baik dan dari yang kurang baik menjadi lebih baik.
“Jadi semangat perubahan itu ada dimana-mana tergantung kita mau atau tidak kita mengikuti haluan atau arus besar ini,” jelasnya.
Dengan slogan tanpa mahar dan anti mahar, Partai Nasdem ingin melakukan perubahan karena merupakan cikal bakal perubahan yang lebih baik kedepannya. Dan dengan sudah berjalannya milenial Partai Nasdem, Garda Nasdem, Sayap Partai Nasdem, Liga Mahasiswa Nasdem.
“Jadi kita membentuk Perubahan itu bukan hanya dikalangan elite saja tapi mulai dari Mahasiswa milenial agar gerakan perubahan ini terus tersambung tidak terputus ditengah jalan,” Terangnya.
Pria yang sebagai pengusaha ini menyebutkan kalau hanya elite politik saja yang berubah tidak memikirkan milenial berubah ini akan balik ke dan mundur ke belakang.
“Kalau milenial mengikuti arus perubahan otomatis gayung bersambut diatas elite Politik, Pimpinan juga sudah mengarahkan perubahan dibawah disambut dengan adik-adik milenial untuk perubahan saya yakin gerakan perubahan yang diusung oleh Partai Nasdem akan cepat menjadi Indonesia maju,” sebutnya.
Dengan keterbukaan informasi, Posisi Partai Politik itu sangat dipengaruhi oleh kaum milenial yang melek sama Media sosial karena Teknologi yang dulu di bilang asing tetapi untuk saat ini tidak asing karena satu genggaman bisa mengekali isi sedunia ini.
“Jadi dengan belajar teknologi semua informasi ada digenggaman kita sehingga yang paham dengan teknologi yang super canggih ini dan kita boleh lihat boleh survei itu kaum milenial, kaum muda, kaum yang punya semangat untuk berubah,” terangnya.
Maka keterkaitan milenial dengan Teknologi yang saat ini sangat canggih, sangat berkaitan erat karena semua informasi yang bisa diraih oleh kaum milenial di Media Sosial dan jejaring lainnya bisa membuat atau bisa mempengaruhi pemikiran kaum milenial.
“Jadi harus betul-betul dimanfaatkan dengan baik, jangan hanya sisi negatif saja yang ditonjolkan di Media Sosial tetapi sisi positif dengan banyak informasi dan ilmu pengetahuan yang di gali,” Tuturnya.(Rud).