NetKepri.com Media Kepulauan Riau
Tanjungpinang, NetKepri – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Taba Iskandar meyakini data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terkait angkat Pengangguran adalah sepenuhnya bukan penduduk asli Provinsi Kepri.
“Kenapa data Provinsi Kepri menjadi angka tertinggi pengangguran, karena itu bukan berarti penduduk Kepri sepenuhnya, Kepri itu menerima pendatang,” ujarnya saat diwawancarai Media ini di ruang kerjanya.
Taba mengutarakan data angka Pengangguran tersebut dipastikan banyak di Kota Batam karena daerah tersebut menjadi tujuan pencari kerja.
“Maka data itu bias, maka data itu tidak sepenuhnya real atau nyata,” katanya.
Ia menambahkan tidak yakin jika pengangguran itu sepenuhnya Asli warga penduduk atau ber KTP Provinsi Kepulauan Riau atau Kota Batam yang menjadi angka tertinggi.
“Karena Batam Kepri ini tujuan pencari kerja, jangan-jangan yang datang itu nganggur mau cari kerja, jadi melihatnya harus secara jernih bukan karena kegagalan dalam program dan kebijakan dari pemerintah sehingga munculnya pengangguran,” tegasnya.
Menurutnya, apalagi kondisi pandemi yang ditambah dengan kelesuan ekonomi maka terjadi penurunan investasi yang mampu menampung tenaga kerja.
“Beberapa perusahaan-perusahaan yang mampu yang selama ini menampung tenaga kerja cukup besar banyak juga yang tidak beroperasi karena pandemi,” terangnya.
Taba mengungkapkan tidak kaget dengan data pengangguran tertinggi di Indonesia karena itu bukan menunjukkan suatu kegagalan sebab semua terpuruk karena pandemi.
“Kunci dari pengangguran angkatan kerja itu adalah terbukanya lapangan kerja sedangkan hampir dimasa pandemi lapangan kerja tidak terbuka, yang sudah ada tutup,” tuturnya.(Rud).
