Tanjungpinang, NetKepri – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengingatkan beberapa Pemerintah Daerah terkait adanya kesalahan penginputan data pasien positif sebagai pelaporan ke pemerintah pusat.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, M Bisri mengatakan untuk daerah Provinsi Kepri bukan karena ada kesalahan penginputan data tetapi belum semua fasilitas kesehatan yang melakukan tracking tidak menginput data.
“Istilahnya bukan salah tapi istilahnya kota memang tidak menginput data, jadi belum disiplin, belum semua puskesmas menginput data hasil tesnya itu,” ujarnya Selasa (07/09) kepada media ini melalui sambungan handphone.
Dikatakan Bisri, sekarang Puskesmas yang menginput semakin banyak sehingga Positive rate jadi turun tidak tinggi.
“Dulu positif kita tinggi karena tidak diinput itu, kalau diinput kita tidak akan tinggi,” katanya.
Ketika ditanya mengenai data yang salah dan hasil positif yang berasal dari data beberapa Minggu yang lalu dimasukkan lagi, Bisri membantah hal tersebut.
“Itu hanya kematian saja, ada faktor bantuan sosial itu ada beberapa Minggu yang lalu meninggal lalu baru dilaporkan akhirnya di catat dilaporkan,” ungkapnya.
Kemudian ketika penginputan data itu salah Pemerintah akan menjadi rugi karena sudah bekerja keras sudah melakukan tracking tetapi tidak dianggap karena tidak melaporkan.
“Hanya rugi di penilaian saja, status kita jadi tinggi,” terangnya.
Ia mengutarakan setiap Fasilitas Kesehatan yang mengadakan Tracking itu sudah ada Aplikasinya tinggal mengisi, maka perlu kedisplinan dari Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik tempat dimana fasilitas Tracking.
“Semua sudah online mengisi saja, itu yang kita dorong mereka untuk malam menyempatkan waktu sore atau malam menginput data kesehariannya itu,” tuturnya.(Rud).