Tanjungpinang,NetKepri.com – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau Wahyu Wahyudin meminta kepada Pemerintah Provinsi Kepri agar mengaktifkan kembali Balai Latihan Kerja (BLK) yang di Tanjungpinang saat ini vakum.
“BLK ini harus diaktifkan kembali, dengan sistem yang terbaru,” ucapnya saat ditemui Media ini usai Rapat Paripurna, Selasa (30/06).
Salah satu alasannya adalah dijelaskan Wahyu, angka harapan hidup di Provinsi Kepri ini terbaik se Indonesia dengan tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) lebih baik.
“Padahal saya tinggal di Kepri saya melihat biasa-biasa saja masih banyak yang pengangguran,”ujarnya
Ternyata banyak para pekerja itu adalah pendatang dari luar Provinsi Kepri kemudian mengaku tinggal daerah tersebut dengan pindah Alamat.
“Sehingga warga Kepri yang tinggal lama-lama atau putra putri daerah masih nganggur,”terangnya
Jadi sehingga, tambahnya survei yang dilakukan oleh BPS itu ketika survei orang yang dari luar itu yang berbicara, datang bukan orang tempatan, maka ia berharap kepada Pemprov Kepri agar BLK bisa dioptimalkan.
“Bisa dioptimalkan dengan menggandeng sekolah-sekolah SMK favorit, jadi BLK ini dilengkapi fasilitasnya dan harus mengikuti perkembangan yang terbaru atau mengikuti perkembangan zaman,”katanya
Ia berharap kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Ketenagakerjaan dapat bekerjasama untuk memperhatikan BLK karena yang masuk bukan hanya anak SMA SMK melainkan anak SMP yang tidak Sekolah pun bisa diajarkan.
“BLK ini harus bertaraf Internasional, mau tidak mau kalau Kepri ini mau maju harus seperti itu,” jelasnya
Politisi PKS ini menyebutkan kalau memang Provinsi Kepri ini 96 persen Kelautan harusnya BLK juga adakan pelatihan yang berhubungan dengan potensi daerah.
“Harusnya dibutuhkan dengan keadaan yang ada di Provinsi Kepri ini,” tuturnya
Dari ini semua menurutnya, Perusahaan selama ini tidak mau merekrut hasil dari pada BLK karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pihak swasta atau perusahaan.
“Perusahaan maunya A yang diajarkan B, harus Dinas Pendidikan dan Dinas Ketenagakerjaan tanya ke pihak swasta itu apa yang dibutuhkan sekarang bukan masalah pendidikan tetapi skil,” paparnya
(RUDI PRASTIO)