Tanjungpinang (NETKepri) : pemusnahan sekitar 500 Ton beras yang akan di lakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) di kota Tanjungpinang di kritik oleh sejumlah masyarakat dan mahasiswa yang hadir saat audiensi bersama kepala Bulog Tanjungpinang dan Mahasiswa Di Gerakan Pemuda Melayu Kepulauan
Menurut keterangan kepala Bulog Kota Tanjungpinang Edison dalam penyampaian nya mengatakan bahwa ini merupakan instruksi yang bersifat vertikal dari pemerintah Pusat jika akan di lakukan pemusnahan
“Kami akan melakukan pemusnahan 500 Ton beras dan ini sesuai instruksi pusat, kami akan lakukan itu karena beras yang kami musnahkan tidak layak pakai lagi”ungkap Edison di depan mahasiswa
Edison menambahkan bahwa hal sejak saya masuk menjadi kepala Bulog cabang Tanjungpinang stok beras ini sudah ada begitu banyak, saya masuk pertengahan tahun 2018
“Saya masuk pertengahan 2018, beras-beras ini kan di datangkan dari luar. Entah itu lama di sananya. Kita juga tidak tau, kita disini tidak memiliki kebijakan khusus”tambahnya
Selain itu Erik juga mengkritisi bahwa kalaupun ada pemusnahan setidaknya harus lah mengedepankan asas asas kemanusiaan, dan pihak Bulog kami rasa tidak memiliki inovasi
“Ini mau di musnahkan, banyak pak, sekitar 500 ton artinya ada sekitar 4 Miliar uang yang harus di buang, mengapa ini bisa terjadi, kami menduga pihak Bulog tidak punya inovasi, mau membuang uang dengan uang”ungkap Erik Kantona
Kemudian Erik menambahkan bahwa pimpinan cabang Bulog tidak memiliki kredibilitas
“Kami anggap bapak tidak memiliki kredibilitas dalam memimpin, dan mengapa hal semacam ini terjadi, jangan sampai tahun depan kembali lagi”tutup (Bud)