Tanjungpinang (NETKepri) – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar yang ada di Kabupaten Lingga beberapa hari ini menimbulkan kekecewaan oleh berbagai pihak, tidak terkecuali mahasiswa Lingga yang berkuliah di Tanjungpinang
Menurut keterangan Ramadhani selaku Mahasiswa Lingga yang berkuliah di Tanjungpinang mengharapakan agar pemerintah Kabupaten serius menangani hal-hal semacam ini apa lagi lingga dengan banyaknya wilayah Kelautan membuat masyarakat di daerah pesisir menggantung kan hidup nya dengan melaut
“Kan jelas bahan bakar BBM yang di gunakan nelayan untuk melaut itu jenis solar, jika ini sulit di dapatkan bagaimana mungkin masyarakat yang menggantung kan hidupnya di laut bisa mencari pendapatan, jangan sampai karena hal ini masyarakat kita tidak bisa berpenghasilan”ungkap Dani sapaan akrab saat di wawancara wartawan Net Kepri
Dalam kesempatan yang sama ini iya juga mengkritisi bahwa mendekati Hari ulang tahun Kabupaten Lingga ke 16 yang jatuh pada tanggal 22 November 2019 jangan sampai hal-hal semacam ini tidak di tangani dengan serius Sehingga ini akan menjadi preseden buruk bagi pemerintah saat ini
“Mendekati HUT Kabupaten Lingga saye berharap agar hal-hal semacam ini dapat di tangani dengan baik bahkan kalau bisa kesejahteraan Rakyat lebih di utamakan”Tambahnya
Selain itu Dani mengatakan bahwa jika pemerintah mampun mengatasi kelangkaan solar Di Kabupaten Lingga dan meningkatkan kesejahteraan rakyat ini merupakan satu bentuk keberhasilan Pemerintah Lingga
“Bahkan masyarakat yang mayoritas berpenghasilan dari laut harus menjadi prioritas dari pemerintah kabupaten, yang mana kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu bentuk berhasilnya pemkab dalam mengutamakan kepentingan masyarakat”jelas Dani
Menurut keterangan dari berbagai sumber yang didapatkan pihak wartawan NETKepri.com beberapa tempat di kabupaten lingga mengalami kelangkaan solar, seperti Kecamatan Senayang, kecamatan Temiang pesisir, kecamatan Posek, dan di beberapa tempat lainnya (Bud)