NetKepri.com Media Kepulauan Riau
Tanjungpinang (NetKepri) – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Suara Mahasiswa Kepulauan Riau mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepri untuk mempertanyakan polemik pekerjaan proyek pembangunan gurindam 12 yang sedang berjalan pekerjaannya.
Saat pertemuan atau audiensi antara pihak mahasiswa bersama perwakilan dinas PU dilaksanakan di ruang rapat dinas terkait.
Mahasiswa yang hadir dalam audiensi tersebut menekankan agar Dinas PU melaksanakan pekerjaannya dengan penuh kehati-hatian, agar tidak terjadi hal-hal yang melanggar ketentuan hukum yang berlaku.
“kami Meminta pemerintah lebih teliti dalam pelaksanaan pembangunan gurindam 12,” ucap Wahyudi. Senin (22/10).
Dirinya juga kembali menyampaikan, bahwa ada kekhawatiran proyek multiyears yang menggunakan anggaran cukup besar ini berjalan tidak lancar dan dikerjakan tidak profesional.
“Kami mengkhawatirkan ketika pemerintah tidak teliti dalam pelaksanaan pembangunan ini yang menggunakan anggaran begitu besar, akan terulang kembali seperti pembangunan jembatan satu dompak yang merugikan pemerintah provinsi kepri Yang berakibat defisit anggaran,” tambah wahyudi.
Mewakili Dinas PU, Handoko selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau yang biasa di singkat PPTK menyatakan bahwa proses lelang telah dijalankan sesuai prosedur.
“PT guna karya Nusantara itu sudah mengikuti aturan yang berlaku, serta sudah memenuhi standar operasional prosedur, jadi menurut peraturan memang PT tersebut lah yang kami menangkan,” ucap Handoko saat audiensi dengan mahasiswa.
Handoko juga menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa dalam merespon berbagai isu serta peduli
dalam Mengawal kebijakan pemerintah.
“Total dana yang kita keluarkan untuk pembangunan Gurindam 12 ini sebesar 587 M, untuk itu lah peran mahasiswa dalam mengawal ini sangat berarti agar pembangunan proyek tersebut sesuai apa yang kita inginkan,” tutup Handoko. (Red/Bud).
