NetKepri.com Media Kepulauan Riau
Tanjungpinang (NetKepri) – Beberapa mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Suara Pemuda Kepri (Asapri) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kepulauan Riau (Kepri).
Massa yang awalnya mencoba masuk ke gedung Disperindag dihalangi oleh pihak kepolisian dan satpol PP, namun akhirnya di perbolehkan masuk dan melakukan audiensi bersama pihak disperindag untuk mendiskusikan permasalahan yang di persoalkan mereka.
Saat audiensi, Asapri menyampaikan berbagai persoalan yang mereka anggap masih dibawah kewenangan pihak Disperindag untuk segera di benahi.
“Kami meminta agar Disperindag Kepri mengusut tuntas permasalahan ini, dan juga agar membuat satu komitmen pasti yang di mana pihak Disperindag langsung terjun ke Lapangan untuk memberikan teguran jika dalam waktu 3 hari tidak di indahkan maka segera tutup tempat usaha yang nakal ini,” ucap Tomy Yandra selaku korlap aksi di saat audiensi bersama Disperindag Kepri, Kamis (13/09).
Massa juga menyampaikan adanya konsumen yang di rugikan ketika berbelanja di swalayan, khusus nya serba 10.000 karena tidak memiliki cap label SNI, serta di beberapa tempat tidak adanya cap halal, BPOM, selain itu hal ini juga mengakibatkan kerugian bagi negara karena tidak masuk pajak .
“Menuntut Disperindag untuk sidak ke lapangan agar bisa mengecek produk-produk dan swalayan, toko yang kami sampaikan saat orasi tadi,” tambah Tomy.
Selain itu mahasiswa juga merasa kecewa karena kepala dinas Disperindag tidak ada di lokasi, namun pihak Disperindag berjanji akan mempertemukan mahasiswa dengan kepala dinas
Pihak disperindag yang di wakili oleh Robert selaku bagian pengawasan menyampaikan beberapa statemen terkait hal ini, pertama mengenai BPOM, kedua mengenai produk halal.
“Itu bukan ranah kami untuk produk halal , untuk produk BPOM juga karena kita bekerja haruslah sesuain per UU,” Ucap Robert selaku bagian pengawasan Disperindag.
(Red/Bud).
