Tanjungpinang (NetKepri) – Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Tanjungpinang-Bintan menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD Kepri. Dompak, Selasa (25/9).
Unjuk rasa yang dilakukan para aktivis muda ini bertujuan untuk menyuarakan berbagai persoalan bangsa maupun di tingkat daerah.
Salah satu orator dari Bem Stisipol menyuarakan tentang dasar negara hingga persoalan melemahnya rupiah yang juga dianggap melemahkan perekonomian bangsa.
“Jadikan pancasila Sebagai Hirarki Tertinggi Dalam Berbangsa dan bernegara juga sumber dari segala sumber hukum, serta Stabilkan nilai tukar rupiah terhadap Dollar,” kata Rajab.
Selain itu mahasiswa juga Menolak wacana pertemuan International Monetary Fund ( IMF ) yang akan diselenggarakan di Bali Pada Tanggal 28 Oktober 2018 bertepatan dengan Sumpah Pemuda Indonesia.
“Kami menolak atas pertemuan IMF di Bali Dan Kami juga mengecam tindakan Refresif Aparat Keamanan terhadap para pengunjuk rasa yang telah terjadi beberapa hari yang lalu,” Tambahnya.
Mahasiswa yang mendesak ingin bertemu Ketua DPRD Kepri mencoba memaksa untuk masuk, namun dihalangi oleh petugas kepolisian.
Presma Umrah Muhammad Saputra juga ikut menyuarakan persoalan tenaga kerja asing yang ada di indonesia.
“mengingatkan kepada Presiden Jokowi agar segera merevisi Peraturan Presiden (PERPRES) No. 20 Tahun 2018 Tentang Tenaga Kerja Asing,” ucapnya.
Dalam tuntutannya, mahasiswa juga mempersoalkan kejahatan HAM yang belum mampu di tuntaskan dan meminta pemerintahan Jokowi-JK untuk segera menyelesaikan sejumlah daftar pelanggaran kasus Hak Asasi Manusia yang terjadi di Indonesia.
Mahasiswa juga menyuarakan berbagai persoalan yang ada di daerah yang salah satunya mengenai stabilitas keuangan daerah kepri yang mengalami defisit, dan meminta keseriusan pemerintah dalam mensikapi persoalan moral generasi muda.
“Stabilkan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Dari Defisit Anggaran serta meminta Dengan Tegas Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Untuk Lebih Pro Aktif Dalam Menyikapi Dan Menanggapi Berbagai Permasalahan Sosial Yang Menyebabkan Hancurnya Moral Generasi Muda Sebagai Penerus Bangsa,” ucap Andes selaku Korlap aksi mahasiswa se kota Tanjungpinang.
Dalam orasinya Andes juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kepri agar berjalan sesuai Visi dan Misi nya untuk mewujudkan Tamadun Maritim Di Provinsi Kepri.
Saat berdiskusi bersama beberapa anggota DPRD Kepri yang menerima para demonstran, Presiden Mahasiswa Umrah mewakili seluruh mahasiswa yang hadir dalam unjuk rasa tersebut menyatakan mosi tidak percaya terhadap kinerja DPRD.
“Setidaknya yang menjumpai kami di sini 60 persen dewan namun hanya segelintir ini saja yang menjumpainya kami, oleh karena itu kami menyatakan Mosi Tidak percaya atas kinerja DPRD Provinsi Kepri,” ucap muhammad saputra.
Aksi Unjuk rasa yang dilakukan para aktivis muda di kantor DPRD Kepri ini sempat mengalami ketegangan dengan pihak kepolisian yang sedang mengamankan aksi, namun tak lama kembali berjalan kondusif. Mahasiswa membubarkan diri sekitar pukul 13.00 wib. (Red/Bud).