Lingga (NetKepri) – Pemkab Lingga dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Investasi Kelapa dan Perayaan Hari Kelapa Dunia, atau World Coconut Day di Indonesia pada tanggal 2 september 2018 mendatang.
Pelaksanaan KTT ini di rencananya akan dihadiri 18 Negara Anggota Asian and Pasific Coconut Community (APCC), dan di agendakan akan dibuka oleh Presiden Jokowi.
“Alhamdulillah, KTT Investasi Kelapa dan perayaan Hari Kelapa Dunia di Indonesia tahun ini, disepakati di Pulau Singkep, Kabupaten Lingga. Persiapan acara sudah dimulai, termasuk menyusun agenda kegiatan dan undangan pembukaan acara secara resmi oleh Presiden Jokowi”. ungkap Bupati Lingga, Alias Wello dalam keterangan persnya di Dabo Singkep, Sabtu (7/7/2018).
Menurutnya, KTT dan perayaan Hari Kelapa Dunia ini dijadwalkan pelaksanaannya dari tanggal 2 September hingga 5 September 2018, dan akan dimeriahkan dengan berbagai rangkaian acara, seperti pentas seni budaya, pameran, seminar, temu bisnis, field trip, lomba karya inovasi teknologi mesin pengolahan kelapa, serta suguhan berbagai jenis kuliner berbahan dasar kelapa.
“Untuk menyemarakkan acara ini, Pemerintah Kabupaten Lingga mengundang 248 Bupati anggota Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) dan ratusan pengusaha kelapa nasional dan internasional. Kita juga menargetkan pemecahan dua rekor Muri sekaligus, yakni meminum 11.000 butir air kelapa secara serentak dan pembuatan sofa sabut kelapa sepanjang 50 meter”. kata Awe, sapaan akrab Bupati Lingga ini.
Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan meresmikan kawasan investasi tambak udang dan industri pengolahannya seluas 1.000 hektar di Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan dan Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat dengan nilai investasi sebesar Rp1,2 Trilun.
“Agendanya sedang kita susun untuk disampaikan ke Protokol Presiden. Mudah – mudahan, semuanya berjalan sesuai rencana. Investasi tambak udang ini, merupakan kolaborasi BUMD Lingga, PT. Pembangunan Selingsing Mandiri dengan investor dari Tiongkok dan Singapura”. Ungkapnya.
Sebagai salah satu deklarator KOPEK, Awe tidak mempersoalkan kondisi geografis Kabupaten Lingga yang terdiri dari ratusan pulau akan menjadi hambatan dalam menarik minat investor menanamkan modalnya. Dirinya optimis letak geografis Lingga justru mampu memberikan keunggulan komparatif sebagai daya tarik tersendiri bagi investor.
“Kami punya 604 pulau besar dan kecil. Sebanyak 98 pulau sudah berpenghuni dan selebihnya masih kosong. Jarak tempuh ke Singapura dan Malaysia dengan menggunakan kapal laut hanya butuh waktu hanya 3,5 sampai dengan 4 jam. Nah, ini yang menjadi keunggulan Lingga dan sulit ditemui di tempat lain”. jelasnya. (Red/Bud).