Tanjungpinang (NetKepri) – Pilwako Tanjungpinang mulai memanas, hal tersebut tercermin dari berbagai komentar dan update status pada media sosial yang menyulut perdebatan yang tidak berujung dan lebih mengarah kepada hal yang negatif dan dapat mengakibatkan perpecahan.
Salah satu pemuda asal Tanjungpinang, Fachrizan yang juga selaku Sekretaris LSM Ikatan Pemuda Bersatu Ewako Kepri, memberi tanggapannya terhadap situasi Pilwako Tanjungpinang saat ini.
“saya menyayangkan bila pesta demokrasi pilwako ini diwarnai dengan perdebatan panjang dan saling mencari kelemahan dari masing – masing kandidat”. Ujar Fachrizan.
Menurutnya, tidak ada pemimpin yang sempurna, bahkan pemimpin di level nasional sekalipun, oleh itu dirinya menyarankan kepada para pendukung agar fokus memaksimalkan potensi yang dimiliki para kandidat, dan mensosialisasikan visi misi yang diimplementasikan dalam program kerja selama 5 tahun kedepan demi meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat.
“Pak Lis dan Pak Syahrul itu saya posisikan sebagai Abang dan Adik, janganlah di gosok – gosok terus seakan – akan ada jurang diantara mereka, hubungan baik yang lalu, saat ini dan ke depannya nanti setelah pemilihan saya harapkan tetap berjalan harmonis agar dapat menjadi cerminan budaya demokrasi yang baik kepada masyarakat tanjungpinang”. Harap Fachrizan.
Mengakhiri perbincangannya, Fachrizan mengatakan rentetan peristiwa politik mewarnai kota tanjungpinang sebagai ibukota provinsi kepri ditahun 2018 ini,
“beberapa waktu lalu baru dilantik wagub kepri, bulan juni nanti sudah pencoblosan untuk pilwako, di bulan agustus – september 2018 tahapan pemilu dan pilpres akan dimulai, sebaiknya kita bisa saling menjaga agar situasi politik tidak terlalu memanas sehingga tidak menciptakan blok – blok dimasyarakat”. tutup Fachrizan. (Red).