Tanjungpinang (NetKepri) – Ratusan Buruh Kota batam melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Provinsi Kepulauan riau menuntut pemerintah agar mampu bersikap tegas terhadap pengusaha, agar nasib para buruh memiliki kejelasan sesuai dengan aturan ketenagakerjaan yang berlaku. rabu (25/4).
Massa yang hadir dalam unjuk rasa tersebut berasal dari berbagai serikat buruh kota batam, seperti Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Federasi Logam, Mesin dan Elektronik (FLOMENIK), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), menggunakan kapal roro tanjung uban untuk sampai ke kantor gubernur yang berada di pulau dompak.
Dalam Orasinya, massa menyampaikan kekecewaannya terhadap Pemerintah Provinsi Kepri melalui Kadis Ketenagakerjaannya tidak tegas memperjuangkan nasib para pekerja. Selama 3 tahun kepemimpinan Nurdin di anggap tidak Pro Pekerja dan dianggap cenderung kepada kepentingan para pengusaha.
“Kita minta segera di SK Kan UMR Kota Batam, di dewan kota sudah direkomendasikan oleh pemko batam dan telah masuk ke kantor gubernur atau disnaker, itu yang kami pertanyakan”. Ungkap Sugito selaku korlap SPSI.
Massa meneriakkan kekesalannya dikarenakan pemprov dan pemko batam saling lempar tanggungjawab atas tuntutan yang disuarakan oleh kaum buruh.
“penetapan upah jangan dipolitisir oleh pemangku kepentingan, kami tidak akan mundur dan akan bertahan hingga besok jika gubernur tidak menanggapi aksi kami”. Teriak Korlap Aksi.
Pada aksi tersebut, massa juga mengatakan harapannya agar pemerintah peka terhadap tuntutan buruh. Kedatangan para buruh ke dompak secara beramai – ramai merupakan sebuah perjuangan, mengeluarkan tenaga, resiko pekerjaan dan menyisihkan uang yang mereka miliki untuk ikut dalam aksi tersebut, dan yang mereka perjuangkan merupakan hajat hidup dari yang mereka kerjakan, bukan menuntut dana dari APBD.
“Kami mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk sampai disini, tapi kami tetap akan berjuang bila tuntutan kami tidak ditanggapi dan bahkan dengan massa yang lebih banyak lagi untuk mengepung kantor gubernur”. teriak korlap dalam aksinya. (Red/Bud).