Tanjungpinang – Dimulainya tahapan kampanye pada tanggal 15 Februari lalu, pasangan calon yang menggunakan tagline SABAR (Syahrul – Rahma Bersama Masyarakat) terus bergerak, menyapa dan menampung berbagai aspirasi masyarakat.
Banyaknya aspirasi yang masuk juga menjadi pertanda bagi pasangan syahrul – rahma, bahwa banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang akan menanti mereka apabila mereka terpilih dalam pemilihan walikota nanti, dan hal tersebut mendatangkan optimisme yang kuat bagi tim sabar bahwa mereka telah mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk menyelesaikan berbagai persoalan kota tanjungpinang dikedepannya.
“Kita catat semua keluhan, lalu kita petakan lagi bersama Tim, untuk dirumuskan ke dalam program-program unggulan,” Ungkap Syahrul, usai pertemuan bersama warga, pekan lalu.
Diakui, tim mereka tak mengenal lelah turun setiap harinya ke masyarakat guna memastikan sejauh mana program yang dirumuskan berdasarkan masukan dari masyarakat dapat menyentuh kebutuhan warga.
“seandainya kita dipercaya untuk memimpin tanjungpinang kedepannya, salah satu program kita adalah membangun rumah singgah, yakni dibatam dan jakarta”. Ungkap Syahrul.
Dalam penjelasannya, syahrul mengatakan selain pembenahan berbagai fasilitas yang ada di RSUD Tanjungpinang, dirinya juga mendapatkan masukan agar dibangunnya rumah singgah diluar daerah untuk pasien asal tanjungpinang.
Hal tersebut tercetus pada saat sedang menampung berbagai aspirasi warga tanjungpinang, dan alasan kenapa mesti berada di kota batam dan jakarta adalah berdasarkan data yang dihimpun tim sabar, pasien banyak dirujuk ke rumah sakit yang berada di dua daerah itu karena fasilitasnya dianggap baik dan lengkap.
“Rumah singgah diperuntukkan pada mereka yang sakit dan dirujuk berobat ke rumah sakit luar daerah, yang nantinya dapat dimanfaatkan bagi keluarga yang ikut mendampingi yang sedang sakit”. Jelas Syahrul.
Syahrul menilai pembangunan rumah singgah ini sangat mendesak dan mesti menjadi perhatian yang harus direalisasikan segera.
Berdasarkan apa yang disampaikan dan dialami warga, tidak ada jaminan bagi pasien untuk mendapatkan penanganan langsung pada rumah sakit yang dituju, Faktor yang menjadi kendala adalah, ruangan penuh, dokter sedang bertugas dilain tempat, sehingga masyarakat mesti menunggu tanpa kepastian dan akhirnya pasien dan keluarga yang mendampingi harus mencari penginapan terdekat yang tentu saja biaya yang dikeluarkan tidak kecil.
“akan dicari tempat yang layak, lokasinya dekat dengan rumah sakit yang sering jadi rujukan, sehingga warga tanjungpinang tidak lagi khawatir apabila mesti menunggu berhari – hari untuk berobat diluar daerah”. tutup syahrul. (Red).