* Tindaklanjuti Pertemuan dengan Presiden
Tanjungpinang (NetKepri) – Gubernur H Nurdin Basirun langsung menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Perintah Presiden Jokowi dalam pertemuan itu agar kementerian terkait langsung menindaklanjuti dan mencari aturan agar tidak menghambat investasi,mendapat dukungan penuh.
Nurdin langsung bergegas menemui tiga kementerian. Semua terkait percepatan-percepatan realisasi investasi. Kementerian yang dikunjungi Nurdin adalah Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Sekretaris Kabinet.
“Semua Menteri mendukung. Sesuai pertemuan dengan Presiden sebelumnya,” kata Nurdin, usai bertemu Pramono Anung, Sekretaris Kabinet, di Jakarta, Rabu (28/2) petang.
Pramono Anung adalah menteri terakhir yang ditemui Nurdin dalam road show kali ini. Pada kunjungan-kunjungan itu Nurdin ditemani Asisten Ekonomi Pembangunan, Syamsul Bahrum, Kadisperindag Burhanuddin, Karo Pembangunan Aries Fhariandi dan Karo Humas Protokol dan Penghubung Nilwan.
Kementerian Perhubungan jadi lokasi pertama yang dikunjungi Nurdin. Nurdin disambut dengan jamuan makan siang oleh Menteri Budi Karya Sumadi. Dengan menu tahu isi, sate, bakwan jagung, cah kangkung dan beberapa buah buahan, berlangsung perbincangan tentang beberapa perizinan yang masih belum tuntas terutama untuk KEK Galang Batang.
“Semua langsung diproses,” kata Nurdin.
Sementara untuk KEK Pulau Asam, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan langsung menurunkan tim. Tim ini akan ke Pulau Asam untuk memgecek perubahan status untuk mempercepat Pulau Asam menjadi KEK.
“Ibu Menteri tadi memerintahkan langsung diproses,” kata Nurdin. Kementerian Lingkungan Hidup dan Perikanan merupakan kementerian kedua yang dikunjungi Nurdin.
Di Kementerian LHK, Nurdin sempat ingin menunaikan shalat. Begitu siap berwudlu, tiba-tiba Protokol Kementerian langaung mengabarkan bahwa Menteri Siti Nurbaya siap menerima Gubernur. Karena Menteri harus terbang ke luar kota untuk sebuah acara.
Nurdin yang berencana shalat di lantai berbeda dengan ruangan Menteri Siti, bergegas naik lagi. Tampak dia tidak lagi menggunakan kaos kaki. Celana yang masih terlipat baru diturunkannya di dalam lift. Setelah selesai bertemu, baru kemudian Nurdin menunaikan shalat.
Di Seskab, selain pembahasan perkembangan pertemuan dengan Presiden, juga dilakukan pembahasan tentang pembangunan pasar. Karena dana untuk pembangunan pasar ada di Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, kata Nurdin, langsung Seskab menyurati Kementerian PU.
“Intinya agar memprioritaskan pasar di Ibu Kota Kepri, Tanjungpinang,” kata Nurdin.
Kepada jajarannya, Nurdin memerintahkan agar segera ditindaklanjuti hasil-hasil pertemuan tersebut. Bagi Nurdin, semua kerja harus cepat.
Usai pertemuan dengan tiga Menteri, Nurdin kembali lagi ke Tanjungpinang. Rabu (28/2) malam, Nurdin memimpin pertemuan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kepri.
Dalam dua hari ini, Selasa dan Rabu, demi sejumlah proyek strategis nasional Nurdin tampak bolak balik Jakarta-Batam-Tanjungpinang-Jakarta-Tanjungpinang. Ada tujuh proyek strategis yang dibawa perjuangankan Nurdin. Proyek-proyek itu adalah Pembangunan Jembatan Batam Bintan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh, KEK Galang Batang, KEK Pulau Asam, Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Pengembangan dan Modernisasi Bandara Hang Nadim dan Pembangunan Batam LRT (Light Rapit Transit).
Semua proyek-proyek itu sudah disetujui Presiden Jokowi. Dalam Safari Subuh di Masjid Al Uswatul Hasanah, Sukaberenang Tanjungpinang, Rabu (28/2), Nurdin menyampaikan tentang persetujuan itu kepada masyarakat yang hadir.
“Alhamdulillah berkat doa dan dukungan masyarakat Kepri, semua berjalan lancar,” kata Nurdin.
Memang setelah safari subuh, Nurdin bergegas dengan penerbangan perdana pada pukul 06.45 dari Tanjungpinang menuju Jakarta. Padahal setelah bertemu dengan Presiden, Nurdin memang kembali ke Batam untuk menghadiri Perayaan Imlek 2569 Kerukunan Keluarga Tionghoa Moro Batam (K2TMB) di Kingsway Restaurant, Batam.
Pada kesempatan itu, Nurdin berpesan untuk bersama-sama menjaga Kepri tetap kondusif dan nyaman. Karena semuanya akan berpengaruh terhadap masuknya investasi.(Hum/red)