NetKepri.com Media Kepulauan Riau
Tanjungpinang (Netkepri) – Ada yang menarik dalam Dialog Interaktif beberapa waktu lalu yang pelaksanaannya di gedung daerah antara Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Perwakilan Mahasiswa asal kabupaten dan Kota yang ada di provinsi Kepri.
Hal menarik tersebut adalah pernyataan dari Gubernur kepri, menyarankan kepada mahasiswa dan pemuda yang hadir pada malam dialog itu supaya mengurungkan niatnya bila bercita – cita menjadi tenaga honorer atau tenaga harian lepas (THL) di pemerintah daerah.
“Kalian masih muda, lulus kuliah nanti jangan pernah berfikir mau jadi honorer, kalian harus mampu menciptakan lapangan usaha sendiri, berwirausaha agar jadi orang sukses dan kaya, banggakan orangtua kalian dengan menjadi pengusaha bukan jadi honorer”. Ujar Nurdin.
Dalam penjelasannya, nurdin juga menyampaikan alasan kenapa dirinya menyarankan agar mahasiswa dan para pemuda untuk mengurungkan niat dan cita – citanya menjadi tenaga honorer di pemerintahan daerah.
“Di Pemprov Itu sudah banyak sekali tenaga honorer, banyak sekali, bahkan ada yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun belum diangkat menjadi PNS, sebaiknya kalian sudah berfikir untuk berwirausaha, jangan takut gagal karena kalian masih muda, gagal ya coba lagi, terus sampai berhasil”. Ucap Nurdin dengan semangat.
Ketua Lsm Ewako Kepri, Daeng Muhammad Amiruddin, ikut mendukung apa yang disarankan gubernur kepri nurdin basirun dan memberikan pandangannya terkait hal tersebut.
“Tenaga honor di Pemprov itu sudah banyak, kebanyakan pegawai kerja pun jadi tidak efektif, padahal peluang untuk diangkat PNS juga belum tentu, lebih baik mereka berwirausaha dan berusaha menciptakan lapangan kerja sendiri, membangun daerah melalui bidang usaha, dapat juga berkontribusi menyumbang PAD daerah”. Ucap Amir. (12/3).
Amir juga menyarankan kepada pemerintah, apabila serius mendorong para pemuda untuk berwirausaha, dukungan penuh diberikan, jangan setengah hati.
“Jika pemerintah serius mendorong pemuda berwirausaha, tentu jelas juga dalam memberikan dukungannya, bekali pemuda dengan ilmu dan workshop enterpreneur, permudah izin, hilangkan biaya – biaya yang membebani para pelaku usaha pemula, permudah akses ke bank serta selalu diberikan bimbingan dan kontrol, dukung mereka dari awal hingga akhir”. Tutup Amir. (Red).
