Tanjoengpinang Nite Market di Kota Lama

Tanjungpinang (NetKepri) – Tanjoengpinang Nite market diharapkan bisa meningkatkan sisi perekomomian dan mengangkat kembali kejayaan kota lama, dengan memberikan ruang kepada masyarakat untuk membuka diri dan memperkenalkan hasil yang mereka punya dan dari sisi sejarah Tanjungpinang pasar malam itu sudah ada sehak 1898 hingga1948.

Sekda Kota Tanjungpinang Riono berharap dengan adanya Tanjungpinang nite market ekonomi semakin meningkat dan aktif. dimana sambutannya baik dari masyarakat akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat terkhususnya Tanjungpinang.

“Diharapkan kejayaan kita lalu dapat kita raih lagi, terlebih lagi model perdagangan dengan motor toko (moko) sangat mendapat antusias dari masyarakat,” ucap Riono, Rabu(17/1/2018)

Ia juga menjelaskan bahwa untuk kendaraan moko yang berjualan terdiri dari 3 jenis, yakni kemitraan yang melalui perbankan dan BUMN yang dimana ini memiliki jangka waktu dan ada bonusnya beberapa bulan bebas angsuran kemudian mandiri dengann kemampuan finansial perorangan untuk membeli moko dan pemko memberikan tempat untuk berjualan sedangkan untuk Corporate Social Responsibillity (CSR) dimana barang diberikan kepada pemerintah kemudian pemerintah memberikan kepada masyrakat.

“Permasalahannya jika semua minta pada skin yang satu(gratis/CSR) itu yang menjadi kendala, karena kita punya terbatas,” paparnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah membentuk dan melantik Forum CSR, dengan demikian CSR nantiya akan mencoba mengandeng semua pengusaha untuk peduli pengembangan ekonomi Tanjungpinang.

“Kita sudah lantik forum CSR dimana mereka nanti diharapkan bisa mengandeng pengusaha, BUMD, BUMN untuk peduli perekonomian Tanjungpinang, sehingg nanti ada sinergi antara CSR dengan APBD dan semua nanti tidak berhrap pada dana APBD,” ucapnya.

Asisten dua Pemerintah Kota Tanjungpinang Irwanto menambahkan, moko ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, dimana hingga saat ini masih banyak yang menghubunginya untuk mendapatkan atau membeli moko tersebut.
“Kemarin ada beberapa yg menghubungi saya menanyakan bagai mana mendapakan atau membeli moko tersebut,” ucapnya.

Riono menambahkan, untuk yang berjualan menggunakan moko tersebut semua diseleksi pemerintah, dengan tujun yang dijual bermanfaat dan tidak mengganggu warga.

Sementara Yang berjualan ada yang dibolehkan dan tidak, semua kita atur, seperti berjualan kaset tidak kita izinkan, yang jelas semua pasti ada, kuliner, fashion dan sebagainya. Pastinya bermanfaat dan tidak menganggu,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Kota Tanjungpinang, M. Amin, menjelaskan program mobil toko dalam konsep pasar malam di kawasan kota lama ini, bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di Kota Tanjungpinang.

“Nantinya, pengelolaannya akan dilakukan oleh BUMD dan untuk Tanjoengpinang Nite Market ini murni untuk meningkatkan perekonomian di Kota lama dan mengangkat kejayaan pasar malam kita dulu” jelasnya.(Bud)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*