Tanjungpinang (NetKepri)- Masih rendahnya kesadaran masyarakat, khusunya para wanita usia subur terhadap deteksi dini penyakit Kanker Serviks dan Payudara, sehingga mengakibatkan angka kejadian kanker serviks dan payudara masih cukup tinggi di Indonesia.
Kondisi ini terjadi akibat masih minimnya pengetahuan wanita yang belum tahu apa penyebab, faktor resiko, dan deteksi dini terhadap penyakit kanker serviks dan payudara.
Hal ini yang dikemukakan Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, sebel membuka acar Pencanangan Bulan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara Dengan Metode IVA dan Sadanis, Senin (2/10), di Aula Kantor Kelurahan Sei Jang Tanjungpinang.
Kegiatan yang digelar Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri Tanjungpinang ini dalam rangka Hari Kanker Sedunia ” Wujudkan Wanita Indonesia Bebas Kanker “.
Dikatakan Orang Nomor Satu di Tanjungpinang ini, Kanker menjadi masalah di dunia, termasuk Indonesia, karena jumlah penderitanya dan kematiannya terus meningkat. Kanker serviks menduduki urutan ke dua. Menurut perkiraan Kementerian Kesehatan RI, saat ini jumlah wanita penderita baru kanker serviks berkisar 900-100 kasus per 100.000 penduduk, artinya setiap tahun terjadi 40 ribu kasus kanker serviks.
Oleh karena itu, Walikota menghimbau masyarakat, terutama kaum wanita, agar melakukan pemeriksaan dini kesehatan payudara dan kanker serviks secara rutin di Rumah Sakit, Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
” Sering saya berkunjung ke beberapa tempat, tidak lebih dari 10 persen ibu-ibu yang sudah melakukan pemeriksaan kanker seviks dan payudara. Padahal penyakit ini sangat rawan bagi kaum wanita, bahkan usia 70 tahun pun masih ada kemungkinan bisa terkena penyakit ini. Dengan deteksi dini, kanker dapat ditemui lebih awal, sehingga keberhasilan pengobatan semakin besar “, ucap Walikota Lis Darmansyah.
Mudah-mudahan, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat agar bersedia melakukan deteksi dini kanker serviks dan payudara. Dengan demikian penyakit ini bisa kita cegah bersama-sama dalam mewujudkan wanita Indonesia bebas kanker, khususnya ibu-ibu yang ada di Kota Tanjungpinang.” Selamat mengikuti edukasi dan deteksi dini, semoga ilmu yang diperoleh dapat menambah wawasan sekaligus diperaktekkan dalam deteksi dini secara mandiri “, tutupnya.
Sebelumnya, Ketua TP PKK Kota Tanjungpinang, Hj. Yuniarni, Pustoko Weni, SH, menjelaskan bahwa program ini sudah beberapa kali dilaksanakan, namun masih ada ibu-ibu yang takut diperiksa. Memang sulit meyakinkan warga agar mereka mau memeriksakan diri, ntah mereka malu, cemas atau takut, sampai-sampai harus dibujuk supaya rutin memeriksakan dirinya, ” kata Weni.
Weni mengatakan kanker serviks dan payudara menjadi pembunuh utama para perempuan di Indonesia. Kaum perempuan harus lebih sadar kalau kanker sangat sulit untuk diobati, apalagi sudah masuk stadium lanjut. Karena itu, perempuan harus bisa mencegah penyakit ini, salah satunya dengan deteksi dini secara rutin,” pesan Weni.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Rustam, SMK, M. Si, menjelaskan resiko kanker payudara meningkat seiring usia, maka wanita berusia 50-70 tahun dianjurkan memeriksakan diri setiap tiga tahun sekali.
Dari data yang tercatat di Puskesmas Kota Tanjungpinang, tahun 2015 pemeriksaan IVA berjumlah 797 orang, dengan hasil IVA positif 25 orang (3,1%), dan benjolah payudara 11 orang. Pada 2016, pemeriksaan IVA mencapai 1.214 orang, dengan hasil IVA positif 25 orang (2,1%) dan benjolan payudara 26 orang, sementara sampai Agustus 2017, pemeriksaan IVA berjumlah 1.657 orang, dengan IVA positif 11 orang dan benjolan payudara 19 orang.
Sedangkan data dari Rumah Sakit Daerah Provinsi Kepri, pada 2015 pasien yang dirujuk dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke Rumah Sakit, penderita kanker payudara sebanyak 48 orang, 1 orang meninggal dunia, dan kanker serviks 19 orang, 1 orang meninggal dunia. Pada 2016, pasien penderita kanker payudara sebanyak 62 orang, 3 orang meninggal dunia, dan kanker servik 27 orang, meninggal dunia 5 orang, ” jelasnya.
Untuk itulah, program deteksi dini dan sosialisasi sering kita lakukan, guna memberika informasi kepada masyarakat, terutama wanita usia subur akan pentingnya manfaat deteksi dini kanker servik dan payudara. Kegiatan ini juga diharapkan agar kaum wanita mengikuti pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan metode Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan deteksi dini kanker payudara dengan metode SADANIS (Periksa Payudara dengan Tenaga Medis),” Semoga melalui kegiatan ini, banyak kaum perempuan yang melakukan deteksi dini “, pungkasnya.
Acara ini juga turur dihadiri, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Ketua BPJS Kesehatan, kader PKK, serta Ikatan Dharma Adyaksa Dharmakarini Tanjungpinang.(Hum/red).