Batam (NetKepri) – Gubernur H Nurdin Basirun mengatakan, bantuan-bantuan yang diberikan kepada masyarakat akan terus dievaluasi. Evaluasi itu dilakukan agar untuk pemberian bantuan berikutnya semakin tepat sasaran dan pemanfaatannya. Bahwa bantuan yang diberikan memang berguna untuk masyarakat, bukan sekadar menghabiskan anggaran.
“Setiap bantuan memang harus sesuai dengan keperluan dan keinginan masyarakat. Apalagi bantuan yang diberikan memang hasil pantauan dan turun ke lapangan sehingga itu memang benar-benar kebutuhan masyarakat,” kata Nurdin saat menyerahkan bantuan 104 sampan ketinting fiber untuk nelayan se-Kota Batam, di Pulau Buluh, Batam, Jumat (27/10).
Untuk tahun anggaran 2017, sebanyak 224 unit sampan fiber diserahbantukan kepada nelayan se-Kepri. Tahun ini, selain bantuan untuk nelayan, juga banyak diserahkan bantuan untuk sektor pertanian, olah raga dan sektor-sektor lainnya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Selain dihadiri ratusan nelayan, saat penyerahan itu hadir juga Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri Eddy Sofyan dan TP4D Wiwin Iskandar. Hadir juga staf khusus Gubernur Kepri Yanto, yang selalu turun ke lapangan untuk memantau kebutuhan sebenarnya para nelayan atau petani.
Nurdin menegaskan pemilihan fiber untuk ketinting ini karena bahannya mudah didapat dan mudah perawatan. Karena sudah ada peralatan yang bagus, Nurdin menekankan pentingnya menjaga lingkungan tetap baik. Salah satunya dengan tidak membuang sampah, apalagi plastik, ke laut.
Laut yang tetap baik, kata Nurdin juga akan menjaga biota di dalamnya tetap banyak. Malah laut dan lingkungan yang bersih sangat membantu potensi kepariwisataan Kepri. Saat ini Kepri menjadi pintu gerbang wisata bahari Indonesia.
Untuk evaluasi, Nurdin menekankan agar dinas terkait terus melakukan cek dan ricek di lapangan. Dia mencontohkan Presiden Joko Widodo yang untuk suatu proyek infrastruktur bisa beberapa kali melakukan pengecekan dan evaluasi.
“Kalau sudah diberi, lihat betul pemanfaatannya. Cek sampai ke dapur, perhatikan agar harus semakin membaik. Termasuk perekonomian mereka yang diberi bantuan,” kata Nurdin sambil mengatakan agar nelayan yang dapat bantuan dan pemanfaatannya secara benar, merawatnya serta meningkatkan pendapatannya dihadiahi sesuatu sebagai tanda terima kasih dari pemerintah.
Tak hanya menyerahkan bantuan, Nurdin langsung menguji coba sampan-sampan ketinting yang diberikan. Di antara ratusan bantuan itu, Nurdin memilih Dingkis 11, nama sampan yang dibantu untuk dibawanya. Padahal Nurdin sudah diarahkan untuk mencoba Dingkis yang lain.
Nurdin memacu ketinting dengan kecepatan rendah dan diikuti nelayan-nelayan yang sudah dapat bantuan. Dalam beberapa saat, Nurdin memacu dengan gas yang tinggi mengitari laut di depan Pulau Buluh. Nelayan pun memacunya dengan kecepatan tinggi.
Nurdin kemudian men-ciau atau mendayung untuk menguji kekuatan dayung. Apalagi saat penyerahan secara simbolis, Nurdin menyerahkan dayung kepada para nelayan.
Nurdin tampak puas dengan Dingkis 11 yang dipandunya. Dia berharap pendapatan masyarakat nelayan terus berubah meningkat. Kepada para pelajar di Pulau Buluh, Nurdin mengajak untuk mengikuti perkembangan dunia digital. Malah Nurdin mencari 20 anak pulau untuk dilatih di Digital Park di Batam.
Menurut Nurdin, semua yang dilakukan untuk kebersamaan. Dalam banyak kesempatan Nurdin tak hanya menyampaikan bekerja bersama dan bahu membahu untuk membuat Kepri semakin baik, terapi juga masyarakat bersama-sama semakin sejahtera.
Tokoh masyarakat Pulau Buluh, Ahmad Rahmad Hidayat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Tidak hanya sampan ketinting, Ahmad menyebutkan banyak bantuan untuk masjid pelabuhan dan di Pulau Buluh malah listrik tahun depan akan semakin baik.
“Kami akan terus dukung program-program Pak Gubernur. Apalagi program dan kebijakannya memang untuk membuat Kepri semakin baju,” kata Ahmad.
Ahmad mengaku salut karena banyak permohonan bantuan sering disampaikan dalam suasana informal. Dalam bentuk silaturahmi seperti di masjid dan kedai kopi.(Hum/red)