Tanjungpinang (NetKepri) – Terkait terbatasnya jumlah LPG 3Kg dalam tiga hari terakhir ini, Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah meminta pertamina lebih transparan dan menyampaikan kondisi yang sebenarnya kepada publik. Hal tersebut disampaikanya rabu (6/9)
Lebih lanjut dikatakann Lis bahwa jum’at dan sabtu masyarakat kesulitan mendapatkan gas LPG 3kg, hal ini disebabkan gas tersebut di agen yang disebarkan pada sub agen resmi maupun tidak resmi stoknya dikurangi oleh pertamina dari jumlah biasanya.
Selain itu hal ini juga terkait dengan isu akan beralihnya pemakaian gas 3kg ke gas 5,5kg. “Sekarang ini belum saatnya kita melakukan peralihan dari 3kg ke 5,5 kg melihat kondisi ekonomi masyarakat seperti ini, ” tuturnya.
Lebih lanjut dikatannya bahwa perlihan gas LPG sebaiknya dilakukan secara bertahap bukan secara spontan,disamping itu juga jangan sampai kita membuat kebijakan yang menyulitkan masyarakat”
iya juga mendapat laporan suntikan LPG gas 3Kg ke 12Kg oleh oknum oknum tertenru saya harapkan pihak kepolisian untuk segera menindak lanjuti karena adanya pelanggaran dan Lis berharap agar tidak terulang lagi. Dengan adanya isu peralihan tersebut orang berbondong bondong membeli gas namun mulai dari selasa semalam sudah dilakukan operasi pasar dan kondisinya sudah normal kembali seperti biasa.
Lis juga sudah meminta Dinas Perdagangan,ekonomi dan kepolisian untuk melakukan sidak baik ke agen resmi maupun tidak resmi termasuk juga gas gas subsidi yang disuntik ke gas non subsidi.
Selain itu juga ia juga sudah meminta kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk menghil langkah langkah kongkrit terkait gas LPG dan juga hal-hal yang lain yang berimbas kepada ekonomi karena akan berpengaruh kepada inflasi daerah kita.
Lis mengharapkan gas 3kg benar benar dimanfaatkan untk masyarakat sedangkan masyarakat ekonomi ke atas hendaklah memakai gas gas 5.5kg.
Sementara itu Kepala Bagian Ekonomi DR. H. Muhamad Amin, Se, Mm Mengatakan bahwa saat ini Tanjungpinang belum terjadi kelangkaan gas elpiji, bisa dikatakan langka apabila di seluruh kecamatan yang ada di kota Tanjungpinang gas tersebut tidak beredar lagi, tetapi kondisi yang terjadi.
Dari 4 kecamatan dengan 3 agen besar sebagian kekurangan tapi sebagian tempat lagi masih tersedia pasokan gas LPG nya.
“Sesuai arahan bapak walikota, kami dari tim pengendalian inflasi daerah kota Tanjungpinang sudah mengambil langkah-langkah konkrit antara lain: menyurati pertamina untuk bisa menjamin suplay gas elpiji di afen dan dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Tanjungpinang. Selain itu juga meminta agar pertamina mengatur manajemen distribusi baik agar stok terus terjaga mengingat pendistribusian tidak dilakukan pada hari libur. Diharapkan juga pihak pertamina melakukan komfirmasi dan koordinasi dengan Pemko Tanjungpinang jika terdapat perubahan kebijakan yang berdampak pada pendistribusian LPG . Amin juga menambahkan pertamina juga perlu melakukan antisipasi pengoplosan dari 3 kg ke 5,5 kg atau 12 kg. Pemko Tanjungpinang dan Pertamina sama-sama melakukan pengawasan untuk mengantisipasi pengoplosan, ” tutur Amin. Sejak Selasa dan hari ini Rabu (6/9) operasi pasar masih berlangsung.
Pertamina juga melakukan penambahan 50 persen pada 3 agen, dari stok biasa dan dilakukan operasi pasar,” papar Amin.
Operasi pasar sejak selasa dan hingga rabu masih berlangsung pada dua titik yakni Spbu km. 3 mulai pukul 09.00 wib oleh agen PT. Bumi kharisma sebanyak 2 LO, PT. Mulia Bintan Sejahtera SPBU km. 7 sebanyak 1 LO juga dimulai pukul 09.00 wib. 1 LO ukurannya sebanyak 500 tabung gas lpg pada 1 truk, jelas Amin. (Hum/red)