Efendi : Kalau Bukan Anak Daerah, siapa Lagi

Tanjungpinang, Netkepri – sanggar Serumpun Zuriat Laksamana merupakan Organisasi penggerak silat seni tradisi melayu yang telah lumayan lama hilang di bumi melayu Kepulauan Riau yang beralamat di bintan centre daerah bundaran naga.

Drs. Effendi. M merupakan salah satu tokoh pejuang Provinsi Kepulauan Riau serta selaku sekretaris sanggar serumpun zuriat laksamana.

Panggilan akrab nya “fendi” merupakan salah seorang senior yang ada di Kepulauan Riau yang menginginkan campur tangan Pemerintah agar dapat lebih memerhatikan nasib Silat Seni Tradisi Melayu yang hampir punah di bumi melayu Kepulauan Riau.

“Teruntuk Gubernur Ansar, kami menginginkan perhatian lebih untuk sanggar yang telah berdiri di Provinsi Kepulauan Riau ini. Jangan sampai silat seni tradisi melayu ini semakin punah di negri ini,” Ucapnya

Sudah bertahun tahun lamanya sanggar ini berdiri di Provinsi Kepulauan Riau tetapi tidak pernah sedikit pun pemerintah melirik semangat juang pemuda serta tokoh kemuka Kepulauan Riau yang berada di ibu kota untuk membantu perkembangan silat seni tradisi melayu ini.

“Bertahun tahun kami berdiri di kaki sendiri tanpa biaya pemerintah sedikitpun, semuanya biaya pribadi. Tetapi tidak sedikit pun kami merasa lelah demi menghidupkan silat seni tradisi melayu ini di negeri melayu ini”.

Iya mengatakan bahwa binaan Sanggar Zuriat Laksamana ini iyalah Kedai Kopi Surat Laksamana .

Mereka menyajikan Kopi Khas Melayu yang di racik dengan Rempah-Rempah pilihan serta untuk kesehatan dan kebugaran tubuh yaitu “Kopi Pusaka Bangsawan dan Teh Putri Bunian”.

“Binaan Sanggar kami ini sebuah kedai kopi. Hasil dari penjualan kopi ini sebagai kas Sanggar serta untuk keperluan yang sanggar butuhkan. Di dalam kedai kopi Zuriat Laksamana ini kami menyajikan Menu Kopi Khas yaitu, Kopi Pusaka Bangsawan dan Teh Putri Bunian”.

Mereka juga mengatakan bahwa itu merupakan minuman khas bangsawan bangsawan dulu yang sangat sehat dan berkhasiat tinggi.

“Ini merupakan minuman bangsawan dulu yang berkhasiat tinggi dan bagus untuk tubuh, sangat enak dan lezat ketika di sajikan” jelas fendi.

Setelah mengenalkan siapa binaan Sanggar iya juga menjelaskan visi misi di bentuknya Serumpun Zuriat Laksamana ini sebagai wadah silat seni tradisi melayu yang sudah terlalu lama menghilang.

“Kami membentuk organisasi ini sebagai bentuk kecintaan kami terhadap silat seni tradisi melayu, kami tidak ingin tradisi tradisi melayu hilang perlahan lahan,” tambah Efendi.

Iya juga mengatakan seperti silat tradisi yang telah lama hilang dan jarang di gunakan ketika adanya tarian persembahan.

“Di sanggar Serumpun Zuriat Laksamana kami mempersembahkan sebuah seni tradisi seperti Silat seni Tradisi, Seni Silat Persembahan Tanjak, Pantun, Seloka, Syair , sekapur sirih pendekar dan beberapa seni melayu,” ucapnya.

Fendi mengatakan insyallah dalam waktu dekat mereka akan berkoordinasi dengan Lembaga Adat Melayu (LAM) untuk memperkenalkan payung kami serta membuat kerjasama dengan payung tertua yaitu Lembaga Adat Melayu.

“Kami akan sesegera mungkin mengkoordinasi kan organisasi ini yang bergerak di bidang silat seni tradisi melayu ke ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri. Agar lebih erat tali silahturahmi kami dan kokoh dalam berjalan menyajikan Silat Seni Tradisi ini,” Tegasnya.

Fendi berharap besar pemerintah dan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau bisa menerima dan bekerjasama dalam membangun dan menghidupkan Silat seni tradisi melayu yang telah lama menghilang.

“Harapan besar kami teruntuk Gubernur Ansar, semoga bisa menghidupkan agar lebih besar lagi organisasi organisasi melayu yang ada di Kepulauan Riau ini, Sehingga Tradisi Melayu Tidak akan pernah hilang di muka bumi ini,” Tutupnya.

Jika bukan kita sebagai anak daerah yang bergerak, siapa lagi. Singkat cerita segelas kopi di Sekretariat Serumpun Zuriat Laksamana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Menpan RB Apresiasi ASN Yang Tetap Beri Layanan Saat Lebaran

Jakarta, NetKepri – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan ...